Sama seperti bersosialisasi di dunia nyata, berinteraksi di sosial
media pun ada etika nya. Mungkin Anda tidak menganggap hal ini sebagai
sesuatu yang perlu untuk ditaati, atau bahkan untuk sekedar
diperhatikan. Akan tetapi, jika Anda melanggarnya, selalu ada sanksi
sosial yang akan Anda hadapi nantinya.
Mulai dari “dikucilkan” dari komunitas dalam keanggotaan jejaring
sosial Anda, atau bahkan yang lebih ekstrim, Anda harus berurusan dengan
kepolisian jika sampai melanggar UU ITE.
Akan tetapi kali ini, penulis tidak akan membahasnya jauh sampai ke
ranah hukum. Hanya menyebutkan beberapa “dosa” yang cukup mengganggu,
yang biasanya tanpa sadar mungkin pernah Anda lakukan selama
berinteraksi di sosial media. Berikut daftarnya seperti yang dikutip
dari Socialmediatoday:
1. “Menyampah”
Apakah Anda sering kali mengupdate status Anda? Dan apakah wall atau
stream Anda dipenuhi dengan link, foto atau check in Foursquare terbaru
Anda? Sebenarnya semua itu menunjukkan
tanda bahwa Anda kecanduan sosial media.
Akan tetapi yang lebih penting lagi, sama halnya dengan Anda, jika Anda
pernah merasa sebal ketika “kebanjiran” kiriman status ataupun link
dari beberapa teman pada wall Anda, maka hal yang sama pun akan
dirasakan teman Anda yang mendapat “banjir kiriman” serupa dari Anda.
Padahal jika Anda perhatikan, mungkin banyak diantaranya tidak
terlalu penting. Bahkan banyak pengguna sosial media yang saling memberi
julukan “menyampah” jika memberikan komentar-komentar yang tidak
terlalu penting, atau bahkan terkadang mengada-ada.
2. Mengabaikan
Jika memonopoli news feed merupakan “dosa”, sebaliknya, jika Anda
mengabaikan wall pun juga bisa dikatakan “dosa”. Jika Anda terbiasa
pasif, jarang atau hampir tidak pernah berinteraksi dengan mengupdate
status, memberikan “like” atau komentar, komunitas Anda di jejaring
sosial tidak akan mengetahui keberadaan Anda. Maka Anda pun akan
terkucilkan dengan sendirinya.
3. Mencoba mencari perhatian
Ada banyak hal menarik di dunia maya. Jika Anda ingin eksis di
jejaring sosial, bukan berarti Anda harus berbagi video lucu dari
YouTube terus menerus, atau topik heboh lainnya tanpa henti. Sekali dua
kali akan menyenangkan. Akan tetapi, jika terus menerus, hal ini akan
sangat membosankan. Jadilah diri Anda sendiri. Jika Anda menyukai musik,
sesekali berbagilah lagu kesenangan Anda atau video konser bintang
favorit Anda. Komunitas Anda akan lebih menyukai Anda apa adanya.
4. Tidak bertanggungjawab
Jika Anda telah memposting status, berbagi link atau apapun, pastikan
Anda tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Sangat mudah untuk
memposting sesuatu di wall, dan hanya duduk manis dibelakang layar
komputer Anda, sambil membiarkan jejaring sosial yang melakukan
pekerjaannya. Banyak teman Anda yang mengharapkan interaksi dua arah
dengan Anda mengenai posting maupun link yang Anda share.
5. Tidak konsisten
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, Anda harus konsisten dengan
posting yang sudah Anda share dengan teman-teman Anda. Jika ada yang
berkomentar, balaslah dengan semestinya, beri apresiasi terhadap
perhatiannya. Semakin Anda mengapresiasi setiap komentar yang ada, dan
memancingnya untuk masuk ke topik yang lebih luas, semakin menyenangkan
interaksi yang akan terjadi diantara kalian. Dan pada akhirnya, semakin
besar respek yang akan Anda terima dari teman-teman Anda.
6. Menutup koneksi
Beri kesempatan kepada teman-teman Anda untuk bisa berinteraksi pada
beberapa jejaring sosial sekaligus. Jangan hanya terpaku pada satu
jejaring sosial saja. Karena ada kalanya beberapa diantara teman Anda
lebih menyukai untuk menggunakan satu situs jejaring sosial tertentu
dibanding yang lain. Dan Anda sebaiknya mempermudah akses mereka untuk
dapat bersosialisasi dengan Anda dari berbagai arah.
7. Berorientasi pada kuantitas
Interaksi sosial bukanlah tentang kuantitas, akan tetapi juga
kualitasnya. Jika Anda memberikan posting atau berbagi link dengan teman
di wall Anda, janganlan Anda terpaku pada banyaknya “like”, atau
komentar yang akan Anda terima. Walaupun mungkin Anda terinspirasi
dengan
50 juta like sehari yang ada di Facebook.
Akan tetapi kualitas interaksi yang akan timbul itulah yang sebaiknya
Anda harapkan. Karena dengan begitu, fungsi sosial media sebagai media
berinteraksi baru dapat terpenuhi dengan sebenar-benarnya.
Apakah Anda pernah melakukan salah satu atau bahkan beberapa dari 7 “dosa” diatas?
sumber: http://sidomi.com/13114/7-%E2%80%9Cdosa%E2%80%9D-dalam-berinteraksi-di-sosial-media/